Perusahaan Telko Samakan Penentang 5G dengan Penganut Bumi Datar


Zurich - Sorotan akan dampak teknologi 5G pada kesehatan, membuat penyebaran jaringan generasi kelima tersebut di Swiss terhambat. Hal ini membuat petinggi salah satu perusahaan teknologi telekomunikasi di Swiss kesal.

Adalah CEO Sunrise Olaf Swantee yang mengeluhkan hal ini. Saking kesalnya, dia menyamakan orang-orang yang menentang teknologi 5G dengan para penganut Bumi datar.

Menurutnya, internet cepat seharusnya menjadi alat revolusioner untuk menghubungkan orang, memfasilitasi pertukaran ide, dan membantu orang mengakses informasi terkini, bukannya malah terpapar informasi menyesatkan seperti Bumi datar yang membuat orang bebal.

"Sangat penting bagi kita untuk berpikir besar. Teknologi 5G dulu dianggap mustahil tapi kini nyata. Di Swiss Sunrise meluncurkan layanan komersial 5G pada bulan Maret dengan cakupan awal di 150 kota, kota dan desa. Jumlah itu terus berkembang. Namun masih ada hal yang menghambat penyebarannya," kata Swantee, seperti dikutip dari RCR Wireless, Jumat (25/10/2019).

Dipicu oleh obrolan online yang tidak jelas asal usulnya, sejumlah warga Swiss meributkan dampak kesehatan yang akan terjadi jika teknologi 5G diterapkan. Di wilayah Jenewa dan Vaud, misalnya, para pejabat setempat menghentikan pembangunan site infrastruktur 5G untuk sementara waktu terkait dengan isu ini.

September lalu, bahkan ada protes dalam skala cukup besar menentang implementasi 5G di Bern. Sekelompok orang yang menamai diri sebagai Frequencia, mengorganisasi massa untuk menekan para pembuat kebijakan.

"Ini absurd sekali. Marilah kita memperlakukan 5G sebagai sebuah lompatan, dengan begitu banyak aplikasi yang akan berdampak baik untuk masyarakat, bisnis dan konsumen," tutup Swantee.

0 Comments