BAYAH,-
Ratusan nelayan perairan Bayah Kabupaten Lebak, memilih tidak melaut. Ini menyusul cuaca buruk yang melanda perairan tersebut dalam beberapa pekan terakhir ini. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya stok ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bayah.
Seorang nelayan, Jupri, mengatakan, Ia dan sejumlah temannya memilih tidak melaut lantaran takut sebab dalam beberapa pekan terakhir ini cuaca diperairan laut Bayah tidak bersahabat dan berdampak pada tinggingan gelombang.
“Saya sendiri sudah satu pekan tidak pergi melaut sebab jika memaksakan diri disituasi cuaca seperti sekarang ini sangat berbahaya dan mengancam keselamatan,”katanya.
Jupri menuturkan, saat ini di pesisir pantai Bayah dalam keadaan membahayakan lantaran ombaknya mencapai 2 meter sehingga menyulitkan perahu baik ketika hendak berlayar maupun sandar. Namun, meski cuaca buruk masih ada saja beberapa nelayan yang nekat untuk tetap mencari ikan.
“Para nelayan yang memaksa melaut, perahunya banyak yang terbalik akibat diterjang ombak.Untuk mengisi kekosongan waktu ia dan nelayan lain lebih memilih untuk memperbaiki perahu dan membuat jaring. Beberapa diantaranya, beralih profesi dengan bekerja serabutan mencari penghasilan lain untuk menutupi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Pengurus TPI Bayah, Demang Adma membenarkan, kondisi seperti sekarang ini berakibat langkanya peredaran ikan di sejumlah tempat penjualan ikan. Meskipun ada, harganya melonjak tinggi dan hanya ada ikan jenis-jenis tertentu saja. Kata dia, saat ini hanya ada beberapa jenis ikan yang beredar di TPI Bayah.
“Bahkan kondisi serupa juga dialami TPI Pulau Manuk, Sawarna, Sukahujan dan Cisiih. Unntuk menutupi kebutuhan ikan di TPI, saudagar ikan terpaksa membeli ikan di Pusat Pelalangan Nusantara (PPN) Pelabuhan ratu dan PPI Binuangen, untuk dijual kembali di TPI yang ada di kecamatan Bayah,”katanya
Padma menambahkan, konidisi seperti sekarang ini yang biasa disebut masa paceklik, diperkirakan akan berlangsung hingga tiga bulan kedepan.(H-34)***
Sumber : http://kabar-banten.com
Ratusan nelayan perairan Bayah Kabupaten Lebak, memilih tidak melaut. Ini menyusul cuaca buruk yang melanda perairan tersebut dalam beberapa pekan terakhir ini. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya stok ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bayah.
Seorang nelayan, Jupri, mengatakan, Ia dan sejumlah temannya memilih tidak melaut lantaran takut sebab dalam beberapa pekan terakhir ini cuaca diperairan laut Bayah tidak bersahabat dan berdampak pada tinggingan gelombang.
“Saya sendiri sudah satu pekan tidak pergi melaut sebab jika memaksakan diri disituasi cuaca seperti sekarang ini sangat berbahaya dan mengancam keselamatan,”katanya.
Jupri menuturkan, saat ini di pesisir pantai Bayah dalam keadaan membahayakan lantaran ombaknya mencapai 2 meter sehingga menyulitkan perahu baik ketika hendak berlayar maupun sandar. Namun, meski cuaca buruk masih ada saja beberapa nelayan yang nekat untuk tetap mencari ikan.
“Para nelayan yang memaksa melaut, perahunya banyak yang terbalik akibat diterjang ombak.Untuk mengisi kekosongan waktu ia dan nelayan lain lebih memilih untuk memperbaiki perahu dan membuat jaring. Beberapa diantaranya, beralih profesi dengan bekerja serabutan mencari penghasilan lain untuk menutupi kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Pengurus TPI Bayah, Demang Adma membenarkan, kondisi seperti sekarang ini berakibat langkanya peredaran ikan di sejumlah tempat penjualan ikan. Meskipun ada, harganya melonjak tinggi dan hanya ada ikan jenis-jenis tertentu saja. Kata dia, saat ini hanya ada beberapa jenis ikan yang beredar di TPI Bayah.
“Bahkan kondisi serupa juga dialami TPI Pulau Manuk, Sawarna, Sukahujan dan Cisiih. Unntuk menutupi kebutuhan ikan di TPI, saudagar ikan terpaksa membeli ikan di Pusat Pelalangan Nusantara (PPN) Pelabuhan ratu dan PPI Binuangen, untuk dijual kembali di TPI yang ada di kecamatan Bayah,”katanya
Padma menambahkan, konidisi seperti sekarang ini yang biasa disebut masa paceklik, diperkirakan akan berlangsung hingga tiga bulan kedepan.(H-34)***
Sumber : http://kabar-banten.com
0 Comments