LEBAK- Bupati Lebak Hj. Iti Octavia
Jayabaya menyampaikan keprihatinnya saat menjenguk Ke 46 korban jembatan putus di
SD Negeri 1 Pajagan Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak, Bupati juga langsung memantau
Jembatan Gantung yang putus tersebut.
Dalam kesempatan itu bupati didampingi
oleh Sekda Lebak Ir. H. Dede Jaelani beserta jajaran pejabat dilingkungan setda
Lebak, berjanji akan segera memberikan bantuan stimulant untuk memperbaiki
jembatan gantung tersebut.
Sebelumnya diketahui bahwa
jembatan gantung yang menghubungkan Kampung Sindai Desa Pajagan Kecamatan Sajira
dan Kampung Pasir Eurih Ds. Tambak Kecamatan Cimarga, yang sudah berusia 27
Tahun itu Putus pada hari selasa (10/03/2015) sekitar pukul 7.00 WIB karena
tidak kuat menahan beban yang terlalu berat, sehingga memakan korban 46 anak SD
yang pagi itu mau berangkat ke sekolah.
Seorang anak bernama Umi (12
Tahun) Sampai dilarikan ke RSUD Adji Darmo karena mengalami luka cukup parah
pada bagian kepala, dada serta kaki dan korban yang lainnya dirawat di
Puskesmas serta UKS Setempat.
Selain Ke-46 anak itu ada 1 Unit
kendaraan bermotor yang di kemudikan Udin (45 Tahun) Warga Kampung Pasiar Eurih
bersama istrinya ikut terjun bebas dari ketinggian sekitar 30 meter kedalam
sungai deras yang mengalir dibawah jembatan tersebut.
“Kita tidak bisa membangun
jembatan baru, mengingat lahan ini akan menjadi daerah rendaman Waduk Karian dan
lahan ini juga sudah dibebaskan, namun Pemda Lebak tetap akan memberikan
bantuan stimulant untuk memperbaiki jembatan gantung ini agar warga bisa tetap
beraktifitas dan juga anak-anak bisa tetap sekolah” Ujar bupati.
Selain itu bupati juga menyampaikan masih
ada ratusan jembatan dengan kondisi sama dan dianggap perlu untuk segera
ditangani serius oleh Pemerintah Kabupaten Lebak."Di Lebak ini masih ada
360 Jembatan yang kondisinya sudah rusak, makanya saya mengintruksikan kepada
dinas terkait untuk segera menanganinya" Tambahnya.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun dari masyarakat setempat, jembatan gantung tersebut pernah putus dihantam banjir pada tahun 2009 untungnya saat itu tidak memakan korban jiwa. Untuk sarana penyebrangan sementara, masyarakat membuat rakit bambu.
0 Comments