RANGKASBITUNG - Asda II Setda Lebak Robert Chandra meminta empat camat memerhatikan serapan raskin. Dari 28 kecamatan dengan 340 desa, tujuh desa di Kecamatan Sajira, Cibeber, Muncang, dan Cirinten paling rendah dan di bawah rata-rata menyerap raskin hanya 65 persen dari pagu raskin Kabupaten Lebak.
Tujuh desa tersebut adalah Desa Sajra Nekar dan Maraya di Kecamatan Sajira, Desa Citorek Sabrang di Kecamatan Cibeber, Desa Mekarwangi di Kecamatan Muncang, dan Desa Cirinten, Datacae, dan Kadudamas di Kecamatan Cirinten. “Penyerapan raskin dan pengembalian (uang raskin-red) di empat kecamatan dan tujuh desa itu masih di bawah rata-rata serapan Lebak. Karena itu, saya minta agar para camat di empat kecamatan itu untuk lebih fokus menangani persoalan ini,” ujar Robert kepada Radar Banten, Rabu (19/10).
Serapan raskin di tujuh desa itu rendah, menurut Robert, karena dipengaruhi faktor panen padi tahun ini. Di mana Kabupaten Lebak kembali surplus. “Karena itu, saya minta agar keempat camat itu untuk langsung turun tangan, untuk mengetahui penyebabnya secara langsung,” imbuh mantan kepala Bappeda Lebak ini.
Secara keseluruhan, serapan dan pengembalian uang raskin di Kabupaten Lebak cukup baik. Bulog Sub Divre Lebak telah menyalurkan 26.880.210 Kg atau 99,58 persen raskin untuk rumah tangga sasaran (RTS) di Kabupaten Lebak. Pagu raskin untuk Kabupaten Lebak 27.216.720 Kg per tahun.
Kendati tujuh desa masih rendah serap raskin, Kepala Bulog Sub Divre Lebak Guntur Mahyudin menyatakan, secara keseluruhan serapan raskin di Kabupaten Lebak bagus. Pemkab telah berusaha maksimal. Terlihat dari posisi Kabupaten Lebak di urutan kedua setelah Kota Cilegon dalam penyerapan raskin. “Itu karena pagu alokasi Cilegon tak sebanyak Lebak,” ujarnya.
Namun Guntur mengatakan, tunggakan pengembalian uang raskin di Kabupaten Lebak cukup besar sekira Rp 2,8 miliar. Pemkab memiliki utang berjalan kepada Bulog Sub Divre Lebak, tetapi hal ini tidak memengaruhi penyaluran raskin. “Tunggakan tersebut adalah utang berjalan, sehingga hal ini tidak memengaruhi penyaluran raskin. Sepanjang ada SPA (Surat Permintaan Alokasi-red) dari pemerintah daerah, kita siap menyalurkan raskin,” tandasnya.
Terpisah, Camat Cirinten Jakaria optimis, dua bulan ini mampu menyerap seluruh raskin. Kecamatan Cirinten dijatah 612.000 Kg raskin untuk 3.400 RTS. Dari jatah itu, Kecamatan Cirinten baru menyerap 67 persen. “Sisa waktu dua bulan ini akan saya maksimalkan. Saya pun akan segera koordinasi dengan masing-masing kepala desa,” ujarnya.
Tujuh desa tersebut adalah Desa Sajra Nekar dan Maraya di Kecamatan Sajira, Desa Citorek Sabrang di Kecamatan Cibeber, Desa Mekarwangi di Kecamatan Muncang, dan Desa Cirinten, Datacae, dan Kadudamas di Kecamatan Cirinten. “Penyerapan raskin dan pengembalian (uang raskin-red) di empat kecamatan dan tujuh desa itu masih di bawah rata-rata serapan Lebak. Karena itu, saya minta agar para camat di empat kecamatan itu untuk lebih fokus menangani persoalan ini,” ujar Robert kepada Radar Banten, Rabu (19/10).
Serapan raskin di tujuh desa itu rendah, menurut Robert, karena dipengaruhi faktor panen padi tahun ini. Di mana Kabupaten Lebak kembali surplus. “Karena itu, saya minta agar keempat camat itu untuk langsung turun tangan, untuk mengetahui penyebabnya secara langsung,” imbuh mantan kepala Bappeda Lebak ini.
Secara keseluruhan, serapan dan pengembalian uang raskin di Kabupaten Lebak cukup baik. Bulog Sub Divre Lebak telah menyalurkan 26.880.210 Kg atau 99,58 persen raskin untuk rumah tangga sasaran (RTS) di Kabupaten Lebak. Pagu raskin untuk Kabupaten Lebak 27.216.720 Kg per tahun.
Kendati tujuh desa masih rendah serap raskin, Kepala Bulog Sub Divre Lebak Guntur Mahyudin menyatakan, secara keseluruhan serapan raskin di Kabupaten Lebak bagus. Pemkab telah berusaha maksimal. Terlihat dari posisi Kabupaten Lebak di urutan kedua setelah Kota Cilegon dalam penyerapan raskin. “Itu karena pagu alokasi Cilegon tak sebanyak Lebak,” ujarnya.
Namun Guntur mengatakan, tunggakan pengembalian uang raskin di Kabupaten Lebak cukup besar sekira Rp 2,8 miliar. Pemkab memiliki utang berjalan kepada Bulog Sub Divre Lebak, tetapi hal ini tidak memengaruhi penyaluran raskin. “Tunggakan tersebut adalah utang berjalan, sehingga hal ini tidak memengaruhi penyaluran raskin. Sepanjang ada SPA (Surat Permintaan Alokasi-red) dari pemerintah daerah, kita siap menyalurkan raskin,” tandasnya.
Terpisah, Camat Cirinten Jakaria optimis, dua bulan ini mampu menyerap seluruh raskin. Kecamatan Cirinten dijatah 612.000 Kg raskin untuk 3.400 RTS. Dari jatah itu, Kecamatan Cirinten baru menyerap 67 persen. “Sisa waktu dua bulan ini akan saya maksimalkan. Saya pun akan segera koordinasi dengan masing-masing kepala desa,” ujarnya.
Sumber : http://radarbanten.com/
0 Comments