RANGKASBITUNG - Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Lebak mendemo Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Kabupaten Lebak, Rabu (12/10). Aksi di depan gedung Bazda sekira pukul 09.00 WIB itu menuntut agar Bazda menghentikan kerja samanya dengan pengembang bisnis waralaba atau franchise Alfamart.
Hasil kerja sama Bazda Kabupaten Lebak dengan pengembang Alfamart menelurkan Alfa Bazda di Kampung Rancajatake, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung. GMNI menilai, bisnis kapitalis tersebut telah mematikan usaha kecil masyarakat di sekitarnya. “Kami mendesak kerja sama Bazda dan waralaba yang diberi nama Alfa Bazda di Rangkasbitung harus segera dihentikan, mengingat keberadaan waralaba tersebut hanya mengganggu dan mematikan usaha milik warga di sekitar Kampung Rancajatake,” tegas Enday, aktivis GMNI ketika berorasi.
Aktivis GMNI Ferly menambahkan, Wakil Bupati Amir Hamzah harus segera mundur sebagai ketua Bazda Kabupaten Lebak apabila kerja sama tersebut tidak diakhiri. “Tidak ada alasan lain bagi Bazda untuk tidak menghentikan kerja samanya dengan waralaba di Kampung Rancajatake. Namun, bila Bazda tidak segera menghentikan kerja samanya dengan waralaba tersebut, Amir Hamzah harus segera mengundurkan diri dari jabatan ketua Bazda,” tegasnya.
Ketika Ferly orasi, puluhan aktivis GMNI berusaha masuk gedung Bazda. Gerbang besi setinggi dua meter dinaiki. Namun, aksi GMNI itu dihentikan ketika Amir Hamzah datang menemui pendemo. Dia dikawal beberapa anggota Satpol PP. “Tolong dipahami oleh adik-adik dari GMNI, bahwa keuntungan kerja sama dengan salah satu waralaba yang diberi nama Alfa Bazda ini kita bagikan untuk masyarakat tidak mampu. Bahkan dari keuntungan tersebut, kami pun memberikan bantuan modal untuk para pengusaha kecil,” tegas Amir.
Terkait itu, Amir menilai, GMNI salah alamat melayangkan protes kerja sama Bazda dengan pengembang Alfamart. “Kalau pun mau, silakan kalian protes waralaba lain yang keuntungannya hanya dimanfaatkan untuk pribadi pemiliknya,” tandas Amir.
Penjelasan itu belum memuaskan aktivis GMNI. Mereka membakar keranda kertas sebagai simbol Bazda telah mati. Setelah itu, aktivis membubarkan diri.
Hasil kerja sama Bazda Kabupaten Lebak dengan pengembang Alfamart menelurkan Alfa Bazda di Kampung Rancajatake, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung. GMNI menilai, bisnis kapitalis tersebut telah mematikan usaha kecil masyarakat di sekitarnya. “Kami mendesak kerja sama Bazda dan waralaba yang diberi nama Alfa Bazda di Rangkasbitung harus segera dihentikan, mengingat keberadaan waralaba tersebut hanya mengganggu dan mematikan usaha milik warga di sekitar Kampung Rancajatake,” tegas Enday, aktivis GMNI ketika berorasi.
Aktivis GMNI Ferly menambahkan, Wakil Bupati Amir Hamzah harus segera mundur sebagai ketua Bazda Kabupaten Lebak apabila kerja sama tersebut tidak diakhiri. “Tidak ada alasan lain bagi Bazda untuk tidak menghentikan kerja samanya dengan waralaba di Kampung Rancajatake. Namun, bila Bazda tidak segera menghentikan kerja samanya dengan waralaba tersebut, Amir Hamzah harus segera mengundurkan diri dari jabatan ketua Bazda,” tegasnya.
Ketika Ferly orasi, puluhan aktivis GMNI berusaha masuk gedung Bazda. Gerbang besi setinggi dua meter dinaiki. Namun, aksi GMNI itu dihentikan ketika Amir Hamzah datang menemui pendemo. Dia dikawal beberapa anggota Satpol PP. “Tolong dipahami oleh adik-adik dari GMNI, bahwa keuntungan kerja sama dengan salah satu waralaba yang diberi nama Alfa Bazda ini kita bagikan untuk masyarakat tidak mampu. Bahkan dari keuntungan tersebut, kami pun memberikan bantuan modal untuk para pengusaha kecil,” tegas Amir.
Terkait itu, Amir menilai, GMNI salah alamat melayangkan protes kerja sama Bazda dengan pengembang Alfamart. “Kalau pun mau, silakan kalian protes waralaba lain yang keuntungannya hanya dimanfaatkan untuk pribadi pemiliknya,” tandas Amir.
Penjelasan itu belum memuaskan aktivis GMNI. Mereka membakar keranda kertas sebagai simbol Bazda telah mati. Setelah itu, aktivis membubarkan diri.
Sumber : www.radarbanten.com
0 Comments